Minggu, 22 September 2013

KAWAH TENGKUREP



Makam kawah tengkurep adalah makam keluarga Sultan Mahmud Badarudin. Makam ini terletak di simpang tiga boom baru, konon, pintu di kawah tengkurep ini tidak mempunyai engsel. Makam ini banyak dikunjungi oleh peziarah maupun murid-murid untuk menambah wawasannya.
Kawah Tengkurep sebuah komplek pemakaman yang menjadi salah satu tempat objek wisata. Mungkin anda bingung kenapa bisa seperti itu, jangan heran itu semua dikarenakan banyak sekali manfaat dan wawasan tentang ilmu sejarah yang bisa kita dapatkan.
Orang – orang yang datang berkunjung ke area pemakaman Kawah Tengkurep ini tidak hanya orang – orang dewasa saja, anak – anak sekolah dan para mahasiswa pun sering berdatangan ke pemakaman Kawah Tengkurep ini, sebagian dari mereka pun mengatakan bahwa mereka sengaja datang kemari untuk mencari tahu tentang sejarah kesultanan kota Palembang, dan juga sejarah mengenai kisah hidup sang sultan dari kuncen-kuncen yang menjaga makam sultan dan keluarganya tersebut.
Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini sering di sebut sebagi kawasan Kompleks Makam Lemahbang, karena lokasi Pemakaman Kawah Tengkurep ini terletak di daerah Lemahbang, kota Palembang, tepatnya berada di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan. Jika diukur melalui tepian Sungai Musi, kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai musi.
Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini merupakan salah satu dari belasan komplek pemakaman lainnya yang tersebar di sudut kota Palembang dan Pemakaman Kawah Tengkurep ini pun merupakan jejak sejarah dari para ulama dan sultan di era Pemerintahan Palembang Darussalam.
Berdasarkan dari catatan sejarah lama kota Palembang, Pemakaman Kawah Tengkurep ini dibangun pada tahun 1728 Masehi atas perintah dari Sultan Mahmud Badaruddin I atau nama lainnya adalah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo ( yang wafat pada tahun 1756 M ), kalau tidak salah, itu kurang lebih tidak lama setelah masa pembangunan Kompleks Makam atau Gubah Talang Kerangga ( 30 Ilir ) itu di selesaikan. Nama Pemakaman Kawah Tengkurep itu sendiripun diambil dari bentuk cungkup (kubah) -nya yang menyerupai sebuah kawah yang ditengkurapkan, atau kawah terbalik, ( kalau dalam bahasa Palembang adalah Tengkurep ).
Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini di dalamnya terdapat empat cungkup, tiga cungkup sengaja diperuntukkan bagi makam para sultan-sultan kota Palembang dan satu cungkup lainnya untuk putra-putri Sultan Mahmud Badaruddin, para pejabat kesultanan dan hulu-balang kesultanan kota Palembang.
Berikut nama-nama tokoh yang dimakamkan di Pemakaman Kawah Tengkurep :
Cungkup I :
1. Sultan Mahmud Badaruddin I (wafat tahun 1756 M)
2. Ratu Sepuh, istri pertama yang berasal dari Jawa Tengah
3. Ratu Gading, istri kedua yang berasal dari Kelantan (Malaysia)
4. Mas Ayu Ratu (Liem Ban Nio), istri ketiga yang berasal dari Cina
5. Nyimas Naimah, istri keempat yang berasal dari I Ilir (kini Guguk Jero Pager Kota Palembang Lamo)
6. Imam Sayyid Idrus Al Idrus dari Yaman Selatan
Cungkup II :
1. Pangeran Ratu Kamuk (wafat tahun 1755 M)
2. Ratu Mudo (istri Pangeran Kamuk)
3. Sayyid Yusuf Al Angkawi (Imam Sultan)
Cungkup III :
1. Sultan Ahmad Najamuddin (wafat tahun 1776 M)
2. Masayu Dalem (istri Najamuddin)
3. Sayyid Abdur Rahman Maulana Tugaah (imam Sultan dari Yaman)
Cungkup IV :
1. Sultan Muhammadi Bahauddin (wafat tahun 1803 Masehi)
2. Ratu Agung (istri Bahauddin)
3. Datuk Murni Hadad (Imam Sultan dari Arab Saudi)
4. Beberapa makam lain yang tidak terbaca namanya

Untuk menuju ke Kawah Tengkurep di kawasan Lemahbang ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, seperti yang diketahui, daerah Lemahbang ini adalah daerah di kota Palembang yang memang masih agak kepinggir, karena memang jauh dari pusat kota, jadi kendaraan umum yang melintasi daerah ini bisa dibilang cukup langka.
Tetapi, walaupun jauh dari pusat kota Palembang, lokasi dari kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini sangat mudah sekali untuk ditemukan, karena lokasinya yang tidak jauh dari jalan raya, yaitu Jalan Perintis kemerdekaan. Jika anda datang dari jembatan arah kota atau dari jembatan ampera, anda tinggal naik mobil angkutan Lemahbang, yang berwarna hijau.
Setelah anda sampai di Pasar Lemabang, anda turun disana dan membayar ongkos kurang lebih sekitar Rp 2.500 untuk satu orang, lalu anda bisa menggunakan jasa tukang ojek dari Lemabang sampai ke Jalan perintis kemerdekan dengan membayar ongkos ojek kurang lebih sekitar Rp 5.000, lalu anda bisa menemukan kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep yang terletak di pinggir jalan sebelah kiri jika anda datang dari arah Pasar Lemabang.
Namun jika anda tidak ingin menggunakan kendaraan pribadi, ada beberapa alternatif kendaraan yang dapat anda pilih untuk menuju ke lokasi ini. Beberapa diantaranya adalah Transmusi, dan mobil taksi.
Jika anda menggunakan transmusi, maka rute yang anda pilih adalah rute PIM – SAKO, dengan biaya ongkos Rp 4.000 per orang, biaya yang cukup murah untuk sebuah angkutan umum yang aman dan nyaman. Jika anda memilih rute PIM – SAKO, anda ikuti saja jalurnya hingga ketemu halte Celentang, lalu anda turun dan transit di halte itu sambil menunggu transmusi rute Pusri – PS mall, dan berhenti di halte perintis kemerdekan, lalu sedikit berjalan hingga ke kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep tanpa harus membayar ongkos transmusi lagi karena anda transit. Selain Transmusi dan angkot, anda juga bisa menggunakan taksi untuk menuju ke kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini, tarif dari taksi ini sendiri beragam, ada yang menggunakan argo, dan ada juga yang menggunakan kesepakatan sebelum berangkat ketempat yang ingin kita tuju.
Tips berkunjung ke Kawah Tengkurep
1. Dikarenakan tempat tersebut adalah makam, jadi usahakan bersikaplah sopan disana. Setidaknya gunakanlah pakaian yang sopan, apalagi ini kawasan pemakaman muslim
2. Sempatkan bertanya pada kuncen makam agar anda bisa mendapatkan ilmu sejarah tentang kesultanan Palembang ini.
3. Jika anda pergi menggunakan taksi tanpa argo pandai-pandailah menawar harganya, jangan sampai tertipu.

0 komentar:

Posting Komentar